PERSEMAIAN BP2LHK MANOKWARI
Untuk menghasilkan produk tanaman yang berkualitas memerlukan perencanan yang mantap. Kesungguhan dalam melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan penanaman juga diperlukan agar tanaman yang ditanam akan tumbuh baik sehingga pada saatnya nanti dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi. Pembangunan pesemaian merupakan salah satu syarat dan merupakan tahapan dalam upaya mencapai sukses dalam penanaman tanaman hutan. Pembuatan bibit tanaman yang dilakukan di persemaian merupakan bibit yang berasal dari biji atau bibit yang berasal dari anakan alam. Di dalam persemaian ini dibuat bangunan untuk produksi benih seperti bedeng tabur dan bedeng sapih untuk mempersiapkan bibit tanaman yang diharapkan dapat menjadi tanaman yang kuat, sehat dan produktif. Di samping itu juga perlu dibangun bangunan penunjang seperti jalan pemeriksaan, parit, ruang kerja dan bak atau kolam penampungan air.
Sarana dan Kapasitas Persemaian
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manokwari (BP2LHK Mkw) sejak tahun 1995 telah membangun pesemaian permanen yang berlokasi di kompleks kantor. Sarana ini dibangun dalam rangka mendukung keberhasilan pengembangan jenis-jenis unggulan Papua melalui kegiatan penelitian dan pembangunan demplot-demplot pertanaman. Pesemaian permanen BP2LHK Manokwari memiliki 15 bedeng utama, terdiri dari 12 bedeng sapih, 3 bedeng tabur dan dilengkapi dengan Kebun Pangkas. Sarana penunjang lainnya yaitu rumah kaca dan gedung sortasi benih sekaligus sebagai ruang kerja.
Pesemaian BP2LHK Manokwari mampu menampung 20.000 s/d 30.000 ribu bibit. Namun apabila diperlukan kapasitasnya masih dapat ditingkatkan dua kali lipat. Jenis-jenis bibit yang terdapat dipesemaian saat ini adalah masoi (Cryptocarya massoia), Nyatoh (Palaquium amboinensis), merbau (Instia sp), matoa (Pometia pinata dan P. coreacea), binuang (Othomeles sumatrana) dan beberapa jenis lainnya.
Penggunaan Persemaian
Sebagai sarana prasarana pendukung litbang, persemaian BP2LHK Manokwari dimanfaatkan untuk pelaksanaaan berbagai kegiatan penelitian Balai. Kegiatan penelitian yang pernah dilaksanakan antara lain budidaya jenis lokal masoi (Cryptocarya massoia), Nyatoh (Palaquium amboinensis), merbau (Instia sp), matoa (Pometia pinata dan P. coreacea), binuang (Othomeles sumatrana) dll.
Rencana Penggunaan
Disamping tetap dimanfaatkan untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang diemban Balai terutama penelitian pengembangbiakan generatif dan vegetatif tanaman hutan, sarana persemaian ini akan lebih dioptimalkan penggunaannya untuk mendukung program KLHK. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di persemaian di masa mendatang adalah :
- Penyiapan bibit tanaman hutan dalam rangka mendukung pelaksanaan program KLHK antara lain untuk kegiatan rehabilitasi dan pembangunan hutan tanaman melalui bekerjasama dengan pihak terkait.
- Pendidikan dan pelatihan, sarana dan status iptek persemaian yang dimiliki Balai dapat ditransfer kepada pengguna seperti masyarakat, siswa/mahasiswa, penyuluh dan lain-lain melalui penyelenggaran pelatihan untuk pengguna tersebut maupun sebagai sarana praktek bagi siswa/mahasiswa.
Koordinator persemaian :
Dr. Ir. Pudja Mardi Utomo, MP
Persemaian dalam gambar :
Pesemaian Permanen BP2LHK Manokwari
Bedeng Tabur dalam Pesemaian
Bedeng Sapih dalam Pesemaian
Rumah Kaca
Gambar Kebun Pangkas
Selain itu, ada tahun 2015, telah dibangun pesemaian basah khusus untuk tanaman sagu di Prafi dan Koyani, namun pesemaian ini hanya bersifat sementara. Pesemaian basah sagu di Prafi Manokwari.